Simbol, Sifat, Bahaya dan Penanganan zat kimia berbahaya - Kimia dan Pendidikan
News Update
Loading...

Wednesday 8 November 2017

Simbol, Sifat, Bahaya dan Penanganan zat kimia berbahaya

Simbol-Simbol Kimia, Sifat-sifat, Bahaya dan Penanganan

simbol kimia berbahaya
        Sudah lumrah bahwasanya zat kimia itu terdiri dari berbagai macam zat yang umumnya bersifat racun dan berbahaya bagi tubuh, baik itu terkena dalam jangka waktu yang singkat maupun lama, baik itu terkena sedikit atau pun banyak. Oleh karena itu, untuk menghindari tingkat kesalahan dan keamanan dalam laboratorium alangkah baiknya kita harus tahu dulu simbol, lambang, sifat-sifat, bahaya dan penananganan dari zat kimia berbahaya.

No.
Simbol dan Nama
Sifat-Sifat dan Bahaya
Penanganan
Contoh
1.
Harmful (Berbahaya)
Lambang : xn

  • Bahan yang dapat merusak kesehatan tubuh bila kontak langsung dengan tubuh atau melalui pernapasan.






  • Hindari kontak langsung dengan tubuh/mulut/kulit.
  • Segera berobat jika terkena bahan.
  • Etilen glikol, Diklorometan.
    2.
    Explosive (mudah meledak)


    Lambang : E
    • Dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau gesekan.)






  • Hindari pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik.
  • Contoh : KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena (TNT).
    3.
    Flammable (mudah terbakar)


    Lambang :  tidak ada.

    Bahan kimia memiliki titik nyala rendah dan mudah menyala/terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas atau loncatan bunga api
    • Jauhkan dari benda-benda yang berpotensi mengeluarkan api
    Contoh : bahan bakar minyak, dietil eter, gas asetilena, karbon disulfide.
    4.
    Corrosive (korosif)


    Lambang : C
    • Bahan yang korosif ditandai dengan merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH <2) dan basa (pH>11,5), ditandai sebagai bahan korosif.
    • Hindari kontak langsung dengan kulit dan hindari dari benda-benda yang bersifat logam.
    Contoh : asam mineral seperti HCl dan H2SO4 maupun basa seperti larutan NaOH (>2%).
    5.
    Oxidazing (mudah teroksidasi)


    Lambang : O
    • Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan organik dan bahan pereduksi.
    • Hindarkan dari panas dan reduktor.
    Contoh: Kalium klorat (KClO3), Kalium permanganat (KMnO4), Hidrogen peroksida (H2O2), Asam nitrat (HNO3) pekat, dan K2Cr2O7.
    6.
    Toxic (racun)


    Lambang : T
    • Dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau  kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion),atau kontak dengan kulit.

    Suatu bahan dikategorikan beracun jika memenuhi kriteria berikut:

    LD50 dermal (tikus atau kelinci)          50 – 400 mg/kg berat badan

    Frase-R untuk bahan beracun : R23, R24 dan R25
    • Jangan ditelan dan jangan dihirup, hindari kontak langsung dengan kulit.
    Contoh: Solven-solven seperti metanol (toksik) dan benzene (toksik, karsinogenik). karbon tetraklorida (CCl4), Hidrogen sulfida (H2S), Benzena (C6H6)
    7.
    Carsinogenic (Merangsang tumbuhnya sel kanker)

    • Bahan kimia berbahaya jika terpapar dalam jangka panjang, jangka pendek, atau berulang.






  • Jangan sampai terhirup, tertelan, dan hindari kontak langsung dengan kulit.
  • Contoh: Toluene, formalin, methanol, n-heksana, klorofom, petroleum benzene.
    8.
    Dangerous for environment (Berbahaya bagi lingkungan)


    Lambang : N
    • Bahan kimia yang berbahaya bagi satu atau beberapa komponen lingkungan.
    • Dapat menyebabkan gangguan ekologi.
    • Frase-R untuk bahan berbahaya bagi lingkungan : R50, R51, R52 dan R53.






  • Hindari kontak atau bercampur dengan lingkungan yang dapat membahayakan makhluk hidup.
  • Contoh: Tributil timah klorida, tetraklorometana, dan petroleum hidrokarbon seperti pentana dan petroleum bensin, serta AgNO3, Hg2Cl2, HgCl2.
    Tabel dalam format .docx klik ini.

    Note : Untuk setiap senyawa kimia memiliki sifat dan bahaya spesifik yang berbeda, jadi untuk menghindari dan menangani serta mengetahui apa saja bahaya dari senyawa tersebut, gunakan msds (material safety data sheet) atau bahasa indonesianya gunakan lembar bahan keselamatan yang berisi secara jelas mengenai suatu senyawa lengkap dengan label / simbol kimianya.

              Bahan-bahan kimia mempunyai sifat khususnya masing-masing. Misalnya asam sangat mudah bereaksi dengan basaa. Reaksi-reaksi tersebut dapat berjalan dengan lambat atau pun dengan spontan Reaksi yang spontan biasanya menimbulkan panas yang tinggi dan api. Ledakan dapat terjadi bila reaksi terjadi pada ruang yang tertutup. Misalnya asam sulfat pekat yang diteteskan pada campuran kalium klorat padat dan gula pasir seketika akan terjadi api. Demikian juga kalau kristal kalium permanganat ditetesi dengan gliserin; disekitarnya ada bahan yang mudah terbakar, di mana reaksinya dapat menimbulkan api dan terbakar. (Haris Munandar (2017 : 3).

    sumber referensi :

    msds
    youtube.com
    blogger
    Munandar, Haris. 2017. Kimia Dasar. Banda Aceh : Prodi Pendidikan Kimia Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Uin Arraniry.

    Untuk lebih jelasnya, perhatikan video percobaan berikut ini!

    Reaksi antara logam natrium dengan air akan menimbulkan ledakan



    Reaksi antara kalium permanganat dengan gliserin




    Reaksi sifat asam sulfat pekat dengan kayu, tisu

    Share with your friends

    Give us your opinion

    Bijaklah dalam Memberikan Komentar !

    Notifikasi
    Belum ada notififikasi terbaru.
    Done